Secara default disk pada VPS atau VM instance di Google Cloud Platform adalah disk untuk sistem operasi atau partisi / (root) dengan ukuran 10GB. Jika membutuhkan disk yang lebih besar dan sewaktu-waktu dapat dilepas dari VPS kita dapat menambahkan disk. Berikut cara menambahkan disk pada VPS yang sudah berjalan.
-Membuat dan menambahkan disk ke VPS-
Edit VPS/VM instance, lalu pada bagian *Additional disks* klik *Select-Create disk*.
Select untuk memilih jika sudah ada disk yang dibuat sebelumnya, sementara Create disk untuk membuat disk baru.
Masukkan *Name* untuk nama disk. *Disk Type* untuk tipe disk, standard atau SSD. Jika membutuhkan kecepatan I/O disk (read/write) pilih SSD. *Source type* pilih None (blank disk). *Size (GB)* ukuran disk. Terakhir klik *Create*.
Setelah Create disk selesai, pada bagian Additional disks sudah ada disk yang baru saja dibuat.
-Konfigurasi di Linux-
Mengecek Disk
Dengan menggunakan perintah *fdisk* kita dapat mengetahui berapa disk dan partisi yang terdapat di server. Di bawah ini terlihat ada 2 disk, sda dan sdb. sdb adalah disk yang baru saja ditambahkan, namun belum dipartisi.
[INPUT]1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 musa@ubuntu-lab:~$ sudo fdisk -l Disk /dev/sda: 10 GiB, 10737418240 bytes, 20971520 sectors Units: sectors of 1 * 512 = 512 bytes Sector size (logical/physical): 512 bytes / 4096 bytes I/O size (minimum/optimal): 4096 bytes / 4096 bytes Disklabel type: dos Disk identifier: 0xb7079d73 Device Boot Start End Sectors Size Id Type /dev/sda1 * 2048 20971486 20969439 10G 83 Linux Disk /dev/sdb: 100 GiB, 107374182400 bytes, 209715200 sectors Units: sectors of 1 * 512 = 512 bytes Sector size (logical/physical): 512 bytes / 4096 bytes I/O size (minimum/optimal): 4096 bytes / 4096 bytes
Mempartisi
Mempartisi sdb dengan perintah fdisk. Di sini saya hanya membuat satu partisi saja. Jalankan perintah *sudo fdisk /dev/sdb* dan jawab dengan *n* untuk membuat partisi baru.
[INPUT]1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 musa@ubuntu-lab:~$ sudo fdisk /dev/sdb Welcome to fdisk (util-linux 2.27.1). Changes will remain in memory only, until you decide to write them. Be careful before using the write command. Device does not contain a recognized partition table. Created a new DOS disklabel with disk identifier 0x47d13759. Command (m for help): n
Kemudian pilih *Partition type*, saya memilih *p* untuk *primary*.
[INPUT]1 2 3 4 Partition type p primary ( primary, extended, 4 free) e extended (container for logical partitions) Select (default p):
Lalu memilih *Partition number*, saya memasukkan nilai *1*. *First sector* dengan nilai *2048* dan *Last Sector* dengan nilai *209715199*.
[INPUT]1 2 3 4 5 Partition number (1-4, default 1): 1 First sector (2048-209715199, default 2048): 2048 Last sector, +sectors or +size{K,M,G,T,P} (2048-209715199, default 209715199): 209715199 Created a new partition 1 of type ‘Linux’ and of size 100 GiB.
Terakhir isi nilai *Command* dengan *w* untuk menyimpan perubahan dan mulai melakukan proses partisi.
[INPUT]1 2 3 4 Command (m for help): w The partition table has been altered. Calling ioctl() to re-read partition table. Syncing disks.
Mengecek kembali dengan fdisk apakah partisi berhasil dibuat. Terlihat sudah ada partisi baru *sdb1*.
[INPUT]1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 musa@ubuntu-lab:~$ sudo fdisk -l Disk /dev/sda: 10 GiB, 10737418240 bytes, 20971520 sectors Units: sectors of 1 * 512 = 512 bytes Sector size (logical/physical): 512 bytes / 4096 bytes I/O size (minimum/optimal): 4096 bytes / 4096 bytes Disklabel type: dos Disk identifier: 0xb7079d73 Device Boot Start End Sectors Size Id Type /dev/sda1 * 2048 20971486 20969439 10G 83 Linux Disk /dev/sdb: 100 GiB, 107374182400 bytes, 209715200 sectors Units: sectors of 1 * 512 = 512 bytes Sector size (logical/physical): 512 bytes / 4096 bytes I/O size (minimum/optimal): 4096 bytes / 4096 bytes Disklabel type: dos Disk identifier: 0xd534040e Device Boot Start End Sectors Size Id Type /dev/sdb1 2048 209715199 209713152 100G 83 Linux
Format partisi
Setelah melakukan partisi selanjutnya adalah melakukan format partisi. Di sini saya menggunakan file system xfs.
[INPUT]1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 musa@ubuntu-lab:~$ sudo mkfs.xfs /dev/sdb1 meta-data=/dev/sdb1 isize=512 agcount=4, agsize=6553536 blks = sectsz=4096 attr=2, projid32bit=1 = crc=1 finobt=1, sparse= data = bsize=4096 blocks=26214144, imaxpct=25 = sunit= swidth= blks naming =version 2 bsize=4096 ascii-ci= ftype=1 log =internal log bsize=4096 blocks=12799, version=2 = sectsz=4096 sunit=1 blks, lazy-count=1 realtime =none extsz=4096 blocks=, rtextents=
Mount partisi
Setelah format partisi, selanjutnya mount partisi. Di sini saya melakukan mount sdb1 ke folder /data.
[INPUT]1 2 musa@ubuntu-lab:~$ sudo mkdir /data musa@ubuntu-lab:~$ sudo mount /dev/sdb1 /data
Periksa apakah partisi sudah ter-mount dengan perintah *df*. Terlihat */dev/sdb1* sudah ter-mount pada folder */data*.
[INPUT]1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 musa@ubuntu-lab:~$ sudo df -Th Filesystem Type Size Used Avail Use% Mounted on udev devtmpfs 485M 485M % /dev tmpfs tmpfs 99M 3.1M 96M 4% /run /dev/sda1 ext4 9.7G 1.3G 8.4G 13% / tmpfs tmpfs 493M 493M % /dev/shm tmpfs tmpfs 5.0M 5.0M % /run/lock tmpfs tmpfs 493M 493M % /sys/fs/cgroup tmpfs tmpfs 99M 99M % /run/user/1001 /dev/sdb1 xfs 100G 135M 100G 1% /data
Auto mount
Yang terakhir adalah konfigurasi untuk auto mount, agar partisi sdb1 ter-mount secara otomatis pada saat booting.
Cek UUID dari partisi sdb1
[INPUT]1 2 musa@ubuntu-lab:~$ sudo blkid /dev/sdb1 /dev/sdb1: UUID=”86ae93e3-6134-4869-8c12-3dc329df7e11″ TYPE=”xfs” PARTUUID=”d534040e-01″
Lalu menambahkannya pada file */etc/fstab*.
[INPUT]1 sudo nano /etc/fstab
Tambahkan
[INPUT]1 UUID=86ae93e3-6134-4869-8c12-3dc329df7e11 /data xfs defaults
Pengujian auto mount dengan me-restart server dan mengecek ulang partisi sdb1 dan lokasi mount dengan perintah *df -Th*.
selamat mencoba ð